Meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) sering menyarankan berhemat, ternyata anggaran untuk
furnitur di rumah dinasnya mencapai angka fantastis, Rp 42 miliar.
Uang negara sebanyak itu
dipakai untuk membeli furnitur yang akan mengisi rumah jabatan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tentu saja furnitur berkualitas
mewah.
“Pembelian
furnitur untuk ruang rumah jabatan akan dipenuhi furnirtur yang
mewah. Tentu saja anggaran pembelian furnitur dan renovasi gedung
Sekretariat Negara ini sangat boros,” kata Uchok Sky Khadafi dari
LSM Fitra dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Rabu (22/9/2010).
“Anggaran ini fantastis
dan mewah untuk kepentingan pencitraan dirinya dan juga untuk
mempercantik istana yang ditempatinya,” papar Uchok. “Ini jelas
tidak sensitif terhadap kehidupan masyarakat miskin.”
Dikatakannya, seharusnya
SBY melakukan rasionalisasi terhadap anggaran di atas. Jika tidak,
SBY terang-terangan telah menghambur-hamburkan uang negara di
depan kemelaratan rakyat. Fitra juga meminta Komisi II DPR RI
berani merasionalisasi dengan melakukan pemangkasan anggaran.
“Jika ini dibiarkan,
menunjukkan Presiden tidak konsisten dengan
pernyataan-pernyataanya selama ini. Presiden SBY selalu mengajak Rakyat
untuk berhemat, tapi justru presiden sendiri tidak pernah
melakukan penghematan anggaran.” katanya lagi. (Yogi Gustaman)
Alokasi Anggaran
Rumah Dinas Presiden Rp 203,8 miliar Pembelian baju presiden Rp
839 juta Renovasi Gedung Setneg Rp 60 miliar Road blocker Rp 49
miliar Pengamanan fisik dan nonfisik VVIP presiden Rp 52 miliar.
0 komentar:
Posting Komentar