wihans.web.id – Apa
itu keputihan pada wanita ? Bagaimana penanggulangannya ? Sering sekali
pertanyaan yang terdengar sederhana tapi cukup rumit saat mencari
jawaban dan penanggulangannya. Melanjutkan artikel PMS pada wanita
(Pre-Menstruasi Syndrom) sebelumnya.
Dunia Wanita memang dunia yang menyimpan
banyak hijab yang layak disingkap. Salah satunya masalah sepele tapi
jangan sampai kecele adalah masalah keputihan yang dialami wanita /
perempuan. Terutama pada wanita usia dewasa.
Tapi jangan salah keputihan itu juga
bisa dialami wanita dari masa kanak-kanak bahkan tidak pandang bulu mau
wanita cantik atupun tidak cantik yang berbulu banyak ataupun sedikit
bisa terkena keputihan :peace, dan biasanya wanita yang belum dewasa
tidak begitu mempedulikan masalah keputihan, padahal jika sudah akut
agak sulit untuk mengobati keputihan yang diidap wanita dari masa
kanak-kanak sampai dewasa.
Keputihan Sebagai wanita dewasa, tentu
Anda pernah mendengar istilah keputihan. Nah, kali ini kita coba
pelajari lebih jauh apa dan mengapa keputihan itu dapat terjadi pada
seorang wanita, serta bagaimana cara terbaik untuk menanggulanginya.
Keputihan adalah keluarnya cairan
berlebihan dari liang senggama (vagina) yang terkadang disertai rasa
gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, kerap disertai bau busuk,
dan menimbulkan rasa nyeri sewaktu berkemih atau bersenggama.
Warna cairan keputihan bervariasi, dari
putih, kekuningan, abu-abu, dengan konsistensi cair hingga kental atau
bahkan berbentuk seperti kepala susu. Bau dari keputihan pun beragam,
dapat tanpa bau, berbau telur busuk, bahkan anyir seperti ikan mentah.
Celakanya, keputihan dapat menyerang
wanita mulai dari kanak-kanak hingga menopause. Hal ini karena keputihan
terbagi menjadi dua, fisiologik dan patologik. Menurut para pakar sex
(pakar seksologi), perbedaan fisiologik dan patologik adalah, pada
fisiologik cairan kadang-kadang berupa mukus yang mengandung banyak
epitel dengan leukosit yang jarang. Sedangkan pada patologik, terdapat
lebih banyak leukosit.
Keputihan karena fisiologik dapat
ditemukan pada bayi yang baru lahir hingga berumur kira-kira sepuluh
hari, waktu menarche, wanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan
pada waktu koitus (Coitus), waktu ovulasi, pada wanita berpenyakit
menahun dengan neurosis, dan wanita dengan ektropion porsionis uteri.
Sementara keputihan patologik utamanya
disebabkan infeksi (jamur, kuman, parasit, virus). Namun dapat pula
akibat adanya benda asing dalam liang senggama, gangguan hormonal akibat
mati haid, kelainan bawaan dari alat kelamin wanita, adanya kanker atau
keganasan pada alat kelamin terutama di leher rahim.
Infeksi akibat kuman (bakteri), misalnya akibat :
* Gonococcus, atau lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya
kekuningan, yang sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah
putih yang mengandung kuman Neisseria gonorrhoea. Kuman ini mudah mati
setelah terkena sabun, alkohol, deterjen, dan sinar matahari. Cara
penularannya melalui senggama.
* Chlamydia trachomatis, kuman ini sering menyebabkan penyakit mata trakhoma. Ditemukan di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa.
* Gardenerella, menyebabkan peradangan vagina tak spesifik. Biasanya
mengisi penuh sel-sel epitel vagina berbentuk khas clue cell.
Menghasilkan asam amino yang akan diubah menjadi senyawa amin bau amis,
berwarna keabu-abuan.
* Treponema pallidium, adalah penyebab penyakit kelamin sifilis. Penyakit ini dapat terlihat sebagai kutil-kutil kecil di liang senggama dan bibir kemaluan.
* Infeksi akibat jamur biasanya disebabkan spesies candida.
Cairannya kental, putih susu (sering berbentuk kepala susu), dan gatal.
Vagina menjadi kemerahan akibat radang. Predisposisinya adalah
kehamilan, Diabetes melitus, akseptor pil KB.
Parasit penyebab keputihan terbanyak
adalah Trichomonas vaginalis. Cairannya banyak, berbuih seperti air
sabun, bau, gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih saat
buang air kecil. Sementara keputihan akibat virus disebabkan Human
Papiloma Virus (HPV) dan Herpes simpleks.
Penanggulangan Keputihan
Pemeriksaan dokter baiknya segera
dilakukan bila keputihan mulai menyerang Anda. Tujuannya: Menentukan
letak dari bagian yang sakit, dalam hal ini mencari darimana keputihan
itu berasal.
* Melakukan pemeriksaan dengan
menggunakan alat tertentu untuk mendapatkan gambaran alat kelamin yang
lebih baik, seperti melakukan pemeriksaan kolposkopi yang berupa alat
optik untuk memperbesar gambaran leher rahim, liang senggama dan bibir
kemaluan.
* Merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan.
Lalu, bagaimana pengobatan yang rasional untuk mengatasi keputihan?
Beberapa cara dapat dilakukan, yaitu sebagai penawar saja, obat
pemusnah atau pemungkas, dan melakukan penghancuran lokal pada kutil
leher rahim, liang senggama, bibir kemaluan, atau melakukan pembedahan.
Obat-obat penawar misalnya Betadine
vaginal kit, Intima, Dettol, yang sekadar membersihkan cairan keputihan
dari liang senggama, tapi tidak membunuh kuman penyebabnya. Selain itu
dapat dilakukan penyinaran dengan radioaktif atau penyuntikan
sitostatika. Sedangkan obat pemusnah misalnya vaksinasi, tetrasiklin, penisilin, thiamfenikol, doksisiklin, eritromisin, dsb.
Sementara penghancuran lokal dan
pembedahan berupa pengangkatan sebagian jaringan leher rahim, dengan
menggunakan kawat berlubang yang dialiri listrik atau dipancung
berbentuk kerucut ke bawah menggunakan pisau bedah yang disebut
konisasi.
Atau bisa dilakukan pengangkatan seluruh
badan kandungan yang disebut histerektomia (jika ada prakanker leher
rahim, atau kanker leher rahim).
Nah, banyak juga keputihan yang
membandel. Karena itu, lebih baik mencegah ketimbang mengobati. Dalam
kasus keputihan, pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti
menggunakan alat pelindung (kondom), pemakaian obat atau cara
profilaksis (pemakaian obat antibiotika disertai dengan pengobatan
terhadap jasad renik penyebab penyakit), dan melakukan pemeriksaan dini.
http://wihans.web.id/penyebab-keputihan
0 komentar:
Posting Komentar